Jumat, 14 Januari 2022

KISAH DIBALIK DAHSYATNYA SHALAWAT

KISAH DIBALIK DAHSYATNYA SHALAWAT 

Diceritakan ada seorang perempuan datang kepada al-Hasan. Perempuan itu berkata kepadanya: “Anak perempuanku telah wafat, dan aku ingin melihatnya dalam tidur (bermimpi). Lalu Al-Hasan berkata kepada perempuan itu: “Sholatlah empat rekaat setelah shalat isya’, dan bacalah surat Alhakumu (al-Takatsur) satu kali setelah membaca al-Fatihah pada tiap-tiap rekaat.
Kemudian berbaringlah, dan bacalah sholawat atas Nabi ﷺ sampai engkau tertidur.” Perempuan itu lantas melalukannya. Kemudian dia melihat putrinya dalam hukuman, dirantai dan dibelenggu.
Setelah itu, si perempuan datang kepada Al-Hasan dan menceritakan apa yang dilihatnya dalam mimpi. Al-Hasan menjadi sedih dan berkata kepadaNya: Bersedekahlah atas nama dia.” Perempuan itu lalu melaksanakannya.
Suatu malam Al-Hasan bermimpi, seakan dia berada di sebuah taman surga yang didalamnya terdapat ranjang yang diduduki seorang perempuan cantik rupawan. Di atas kepalanya memakai mahkota cahaya. Perempuan itu bertanya kepada Al-Hasan: “Apakah engkau mengenaliku?” Al-Hasan menjawab: “Tidak”. Kemudian perempuan itu menjelaskan: “Aku adalah putri dari wanita tersebut.”
Al-Hasan berkata kepada perempuan itu: “Bukan seperti ini penjelasan ibumu tentang keadaanmu.”
Perempuan itu pun mengatakan: “Saya memang telah mengalami hal seperti (penjelasan ibuku) itu.”
Al-Hasan lalu bertanya: “Dengan apa kamu bisa sampai dalam keadaan seperti ini?”
Si perempuan menerangkan: “Kami sebanyak tujuh puluh ribu jiwa dalam hukuman Allah Swt., lalu lewat seorang lelaki sholeh di atas kubur kami dan membaca sholawat atas Nabi ﷺ satu kali yang pahalanya diperuntukkan kepada kami. Lalu Alloh ta’ala memerdekakan kami dari hukuman tersebut, berkat pahala sholawat itu, dan sampailah pula bagianku sebagaimana engkau lihat.”
Sumber: Kitab Al-Tsimar al-Yani’ah fi al-Riyadl al-Badi’ah karya al-‘Allamah Syekh Muhammad Nawawi al-Bantani al-Jawi al-Syafi’i, hal. 92.
***** 

Cp: Gus Dewa Menjawab

0 komentar:

Posting Komentar

SAFINATUN NAJAH

More »